Selasa, 28 Mei 2013

111 Tahun Jatisura: Nasgitel!


Semilir angin menerpa wajah kami ketika duduk di dalam becak, menuju Alun-alun Desa Jatisura, Jatiwangi. Ada penat yang sedikit memudar setelah 4 jam perjalanan dari Bandung. Entah karena becak, hembusan lembut angin sore itu, atau hangatnya terpaan sinar matahari yang menyambut kami.

Lebih daripada itu, Alun-alun Desa rupanya telah penuh dengan anak-anak sekolah dasar berbaju pramuka, berbaris rapi, fokus memainkan nada-nada marching band. Selamat datang, ini dia pembukaan acara Ulang Tahun Desa Jatisura yang ke-111, “Sebelum Semuanya Menjadi Seperti Jakarta”.

Sesaat turun dari becak, akhirnya kami bertemu dengan Kang Ismal Muntaha dan Evni. Alun-alun kian ramai dijambangi warga. Kami pun bersiap dengan stand yang sudah disediakan, memajang beberapa aksesoris hasil olahan sampah elektronik, alat-alat, serta bahan mentah yang ada. Kundi Craft akan turut serta ber-workshop di Ulang Tahun Jatisura. Malam ini akan dihabiskan dengan pagelaran wayang kulit yang tak sempat kami saksikan sampai usainya. Kantuk sudah duluan melanda.

Stand Kundi Craft di Alun-alun Desa Jatisura, 3/5/2013.
Esok siangnya, 4 Mei 2013, di Balai Desa berlangsung workshop kecil-kecilan pengolahan sampah elektronik menjadi aksesoris, dari Kundi Craft. Turut pula hadir Pak Ulis, sebagai salah satu warga Desa Jatisura yang juga fokus mengolah sampah plastik menjadi berbagai kerajinan. Serta Mbak Anitha dari Klub Pejalan Kaki (Manic Street Walkers) asal Surabaya. Teras Balai Desa siang itu diramaikan juga dengan anak-anak sekolah dan para remaja.

Suasana ketika workshop berlangsung di Balai Desa Jatisura, 4/5/2013.
Bermula dengan obrolan informasi tentang bahaya sampah elektronik, tim Kundi Craft kemudian mengolah monitor komputer dan VCD rusak—dikumpulkan oleh Pak Ulis—menjadi sesuatu yang baru dan unik. Dari sampah monitor, didapat slide gitar berbahan kaca. Sementara pengolahan layar monitor dapat dijadikan lampu ruangan.

Pada pembongkaran VCD, anak-anak duduk melingkar melihat proses pembongkaran. Disertai dengan penjelasan mengenai fungsi mainboard pada VCD, bagian IC-nya dapat dijadikan gantungan kunci. Lalu… “Siapa yang mau gantungan kunci?” ujar Sugeng Riyadi, salah satu Master Kundi Craft. Serentak anak-anak yang hadir menunjuk tangan mereka dengan semangat. Hehe J Setelah menunggu… aha! Jadilah satu gantungan kunci kecil dan unik berbahan IC. Mentereng komrads! Anak-anak lain yang hadir jadi ikut mengantri untuk mendapatkan gantungan kunci dari Kundi Craft.

Zaqiyyah Noor (kiri) bersama Master Kundi Craft, Sugeng Riyadi.
Workshop berakhir, dan kami kembali menuju stand. Masih ada beberapa anak yang ikut melihat-lihat stand Kundi Craft. Sore menjelang, check sound.. suara biola yang syahdu terdengar dari panggung. Acara akan dimulai lagi! Semangkuk Baso Sebreng, dari jejeran stand kuliner, akhirnya kami lahap hap hap. Sedap nikmat sambil menyusuri pandangan pada Alun-alun Desa.

Ada satu kata yang kami pikir cocok untuk Ulang Tahun Jatisura tahun ini: Nasgitel. Panas. Legit. Kental. Seperti teh yang panas, legit, dan kental. Panas Jatisura, yang ramai menghangatkan, bukan menyesakkan. Legit, seperti stand kuliner yang berjejer di Alun-alun Desa, menyemarakkan suasana. Kental, layaknya anak-anak desa yang enerjik dan penuh rasa ingin tahu. Pas seperti 111 Tahun Jatisura. Semoga semakin panas, legit, dan kental. Selamat ulang tahun Jatisura, dan terima kasih untuk kesempatan berbagi yang telah diberikan. Mari bersulang! J

—Kundi Craft—

Tidak ada komentar:

Posting Komentar