Sabtu, 12 Januari 2013

[Semacam Ucapan] Selamat Datang di Dapur Kundi Craft

Loha pembaca J Senang sekali akhirnya bisa lahir di dunia virtual ini. Setelah melewati bulan-bulan penuh penggalian ide, kami—Kundi Craft—hadir dengan beberapa temuan. Kami merasa “bertanggung jawab” untuk membaginya dengan pembaca sekalian. Apa saja itu? Baiklah, selamat menyimak.

Dimulai dari keinginan kami untuk melakukan daur ulang dari sampah elektronik, kami melihat bahwa sampah tidaklah benar-benar sampah. Mereka, dapat diolah kembali, “diangkat derajatnya” menjadi sesuatu yang dapat dikonsumsi lagi oleh kita—manusia—yang menciptakan sekaligus mengonsumsinya. Bahkan, dari proses pencarian dan penggalian, kami menemukan, sampah pada umumnya ketika diolah tidak hanya kembali dalam bentuk bahan dasarnya, tetapi dapat menjadi sesuatu yang baru. Benar-benar baru. Benarkah? Tentu saja ya.

Kami dapat mencontohkan, ketika botol-botol plastik bekas minuman mineral yang terkumpul di tangan pengepul, setelah diproses, plastik itu dapat kembali menjadi biji plastik. Itulah bentuk dasarnya. Begitu pula halnya dengan sampah kertas. Setelah didaur ulang, mereka menjadi pulp alias bubur kertas dan kemudian lahir sebagai bahan kertas lagi. Ini sebuah siklus, para pembaca! Hanya saja, konsumsi manusia terus meningkat, perlu dilakukan percepatan dalam pengolahan daur ulang sampah-sampah yang semakin menggunung ini.

Apa yang kemudian dilakukan? Mereka yang kreatif, telah membuat sampah-sampah itu terlahir baru lagi. Tidak sebagai bahan dasar. Tapi, menjadi sebentuk barang yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Kami contohkan dengan produk tas jinjing, tas belanja, dompet koin, dan berbagai produk lain yang merupakan hasil olahan dari sampah plastik pembungkus makanan, sabun, deterjen, atau pewangi pakaian. Praktis, bermanfaat, namun tetap gaya.

Ternyata, hal itu juga dapat dilakukan pada sampah elektronik. Barangkali pembaca bertanya-tanya—dan kami harap penasaran!—bagaimana kiranya, sampah elektronik seperti seperangkat komputer, laptop, televisi, printer, dan masih banyak lagi, dapat kami jadikan komoditas yang terlahir baru.

Pembaca yang budiman, banyak bagian sampah elektronik itu yang bermuara menjadi bahan dasar. Sebut saja logam dan plastik yang mulanya membangun seperangkat komputer. Mereka kembali ke bentuk awalnya: menjadi logam dan plastik lagi. Namun, dalam proses identifikasi lebih lanjut, kami menemukan tidak sedikit komponen tersebut yang sesungguhnya dapat dibentuk, dipoles, dan di-make over. Berangkat dari penggalian yang lebih dalam, akhirnya, mereka menjadi sesuatu yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga menjadi produk yang unik, terbatas, dan bergaya.

Lalu, apa saja sampah elektronik yang sudah kami make over itu? Berselancarlah lebih lanjut, dan temukan!

—Kundi Craft

Tidak ada komentar:

Posting Komentar