Ada 12
pasang lelaki dan perempuan di ruangan itu. Ganteng dan cantik. Berbaju
hitam-hitam. Beberapanya kaus berkerah, beberapanya lagi berkemeja. Sisanya
mengenakan sweater, cardigan, dan jaket. Mereka adalah para
peserta kompetisi pemilihan Mojang Jajaka Bandung yang tengah dikarantina. Selain
dari mereka, dua, tiga orang panitia duduk di barisan belakang.
Bertempat
di Jl. Hegarasih No. 1, Bandung, pada akhir Agustus 2013 lalu, proses karantina
ini turut diramaikan oleh cuap-cuap Master Kundi Craft. Cerita mengenai sampah,
limbah, dan Kundi Craft pun berurai. Awalan
persentasi ini dimulai dengan mengapa kami memilih limbah elektronik? Sedikit data-data
tentang limbah ini coba dipaparkan oleh Master Kundi Craft. Kemudian berlanjut pada
contoh sebuah desa bernama Guiyu di Cina yang menjadi salah satu pusat
pengolahan e-waste dan spesifikasi
aktivitas Kundi Craft dengan kreasinya.
Sebelum waktu
berakhir ruang tanya jawab pun dibuka. Sebagian besar tangan peserta mengacung.
Beberapa pertanyaan muncul. Diantaranya soal regulasi pengolahan limbah
elektronik khususnya di Bandung, motivasi kami beraktivitas, dan amankah produk
Kundi Craft untuk digunakan? Menarik. Pertanyaan terakhir ini coba dijelaskan
dengan detail. Kami tentu sewaspada mungkin dalam menyajikan produk Kundi Craft
kepada pelanggan, terkait dengan sensitifnya racun yang terdapat pada limbah
elektronik.
Saat ini
yang kami lakukan dengan limbah beracun yang terdapat pada limbah elektronik—yang
sudah tidak dapat diurai lagi—kami masukkan ke dalam sebuah pot gerabah yang
berisi pasir. Kami menduga gerabah tanah liat dapat menetralisir racun. Contoh kecilnya,
barangkali komrads pernah memasukkan air mentah ke dalam gerabah yang kemudian
aman untuk diminum. Hipotesisnya adalah pori-pori tanah liat secara aktif bereaksi
terhadap cairan yang ada di dalam gerabah.
Usai diskusi
ini, ternyata salah seorang peserta, Mita, merangkum beberapa poin yang telah
dipaparkan. Lewat jejaring sosial Twitter, ia me-mention akun kami. Dibagi di sini juga ya:
“Kesempatan
yang hadir di depan kita. Kita garap dan persembahkan bagi orang-orang di
sekitar kita.” (kami balas: dedikasi & opportunity).
“Sampah
elektronik yang menumpuk akan menjadi limbah dan apabila dibiarkan akan menjadi
racun.” (kami balas: bahayos ya).
“Solusi
pengurangan sampah salah satunya dengan cara daur ulang.” (kami balas: official recycling industry).
“Pahlawan
pengurang sampah adalah masyarakat yang membeli barang daur ulang.” (kami
balas: berkesadaran).
Let’s cheers and thanks so much! J
Peserta Mojang Jajaka Bandung 2013 |
Pembukaan persentasi dari Master Kundi Craft. |
Muka-muka serius nyimak euy :) |
Master Kundi Craft lagi persentasi. |
Sesi diskusi yang hidup. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar