Master Kundi Craft |
Whoooam. Menguap ketika bangun pagi.
Please wait…
I’m loading…
Beberapa waktu kemudian menjelang siang. Whoooam.
Whoooam. Setelah makan siang (atau malah baru
sarapan?).
Please wait…
I’m loading… Agak terkantuk..
Tak lama berselang menuju sore yang datang, kembali
menguap. Whoooam. Mengantuk lagi.
Whoooam. Saat senja tiba, tertidur sejenak berpangku
tangan. Whoooam.
Tersentak tidak berapa lama ketika jingga telah
memudar berganti malam.
Whoooam. Sambil sedikit meregang, menguap lagi.
Please wait…
I’m loading…
Looking at
the watch.. Oh, time to sleep..
WHAAAT??!!
@#$##%#!@%$^(*^&*%&(*&(&)&^$@#!
Master Kundi Craft pernah berkata padaku, “Percaya
nggak kamu Non, kalo sering menguap itu karena otak kamu kurang oksigen”.
“Ah, masa’?” jawabku sambil mencoba menaikkan sebelah
alis (yang ternyata tak bisa2) biar keliatan sok penasaran. “Bukannya gara2
kurang tidur? Jadinya ngantuk Mas (singakatan “Master”), trus nguap2 deh,”
tambahku lagi.
Master tersenyum sok bijak. Air mukanya seolah mengatakan, “Huh, belum tau dia rupanya”. “Jadi,
begini Non. Kalo otak sedang bekerja itu jelas menguras banyak energi, tentunya
butuh banyak asupan energi juga. Biar lancar, makanya sirkulasi oksigen yang masuk
itu juga harusnya teratur…”
Saya mengangguk2. Bukan sok ngerti. Tapi ini memang
masih bisa diterima logika. Oke, baiklah. “Misalnya, pas lagi mikir, mengurai
sesuatu, membuat konsep, berdiskusi, ya, gitu lah,”
“Nah trus, hubungannya dengan nguap itu gimana?”
“Lho, jelas dong. Otak kurang oksigen à jadi loading
(lama mikirnya) à
berefek malas bergerak, berpikir, beraktivitas à sering menguap à malah bikin ngantuk,” tegas Master. Setelah
penjelasannya Master langsung menghabiskan air galon yang tersisa (setengah
liter doang kok, itu juga dituang dulu ke gelas, nggak langsung diminum dari
galonnya). Jadi tambah berapi2. “Pernahkah kamu mengira2 Non, ada orang yang tidurnya
hanya beberapa jam saja, tapi ON terus, malah nggak atau jarang nguap.”
“Ah, iyakah? Ada gitu?” Kali ini saya hanya
mengerutkan kening saja, gagal total mencoba lagi untuk menaikkan alis.
“Eeeh, jangan salah Non. Ini bukan masalah tidur itu
harus 8 jam sehari, tapi bagaimana memrogram tubuh supaya kita bisa maksimal
beraktivitas dan tetep fit. Ya itu, asupan oksigen ke otak harus sangat cukup.
Makanya, banyak minum air putih (Banyak makan belum tentu bisa bikin tubuh kita
fit. Yang ada malah cepet ngantuk!). Biar aliran oksigen itu lancar, nggak ke
otak aja, tapi ke semua. Seluruh tubuh lah. Kalo gitu jadinya apa? Badan seger,
otak encer. Nggak nguap2 aja, kayak cerita di awal percakapan kita ini. Gituuuu
Nooon,” (Penjelasan Master Kundi Craft udah mirip kuis sains saat pembawa
acaranya bilang, “Kita Tanya Galileo” beluuum?).
“Ooooooh… jadi Mas, kalo sering nguap, sedikit minum
air putih, trus otaknya jadi lambat bekerja, lalu bikin mekanisme tubuh
melambat, bisa bikin malas juga dong?”
“Ya Ya.. Berarti oksigen sudah memenuhi otakmu ya Non,
hehe,” Master cengengesan.
“Heeeeh” Saya proteees!
“Yang lebih parah itu, kebanyakan malas seolah sudah
menjadi sifat ataupun kebiasaan individunya, ditambah lagi dengan pola
aktivitas seperti cerita di atas yang bikin level kemalasannya tambah grade. Makanya, lakukan sesuatu,
beraktivitas, biar nggak malas! Perangi semua bentuk kemalasan! Ya malas
beraktivitas, berkegiatan, dan yang lebih berbahaya itu malas mikir! Malas
berpikir akan membuat ragamu hidup tapi jiwamu mati… huuuaaa huuaaa seperti
zombiiiiieeeee…” Hmm, sepertinya dengan penjelasan ini protes saya telah
diabaikan. Oke, baiklah…
Ya, begitulah komrads.. dialog singkat saya dan Master
Kundi Craft. Kemudian, tak berapa lama lahirlah Kundi Craft dalam rangka
memerangi kemalasan itu dari diri kami. Tetaplah senang, agar dapat terus
menjaga mood dalam berkreasi. Karena
kami tidak menganut aliran prinsip “Cintai apa yang kamu lakukan” tapi, “LAKUKAN APA YANG KAMU CINTAI”. Justru
dengan prinsip yang kedua ini, kami percaya semangat itu akan terus menyertai
kami. Bukan hanya sekadar pembenaran atas apa yang sedang dijalani.
Limbah elektronik (e-waste)
ini kami coba jadikan sesuatu, membuatnya diterima dan masuk akal.
oke oke oke... gimana pola pikir kita aja, bahasa jawanya "mindset" lebih baik menguap karena lelah berfikir untuk menyelesaikan pekerjaan yang kita cintai dari pada menguap karena memikirkan/mencari pekerjaan apa yang kita cintai. (adakah perbedaanya)
BalasHapusjustru bukan hanya soal pola pikir, karena toh pola pikir itu juga yang memengaruhi sikap.. begitu ganti tewewew :)
BalasHapus